·
KEGELISAHAN
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa,
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangan;
duduk termenung sambil memegangn kepalanya; duduk dengan wajah murung atau
sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan
sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun
ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
·
KESEPIAN
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Frustasi dapat
mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia
lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih
senang hidup sendiri. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja
menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang
yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga
dibanding orang lain, maka orang itu lebih
suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
Manusia pada dasarnya adalah
makhlukk sosial, oleh karena itu manusia tidaklah bisa hidup seorang diri, mau
tidak mau pasti membutuhkan orang lain untuk membantu keberlangsungan hidupnya.
Jika kebutuhan kodrati ini tidak terpenuhi, maka manusia tidaklah bisa
menjalani kehidupannya secara normal. Orang yang kesepian cenderung akan
depresi dan frustasi, karena ia tidak mempunyai tempat untuk membagi beban
hidupnya, tidak ada orang untuk meringankan beban yang dipikulnya.
Jadi
walaupun kesepian bukanlah penyakit mental, tapi kesepian juga bisa menyebabkan
seseorang menjadi anti-sosial, frustasi, depresi dan hal ini dapat membuat
kesehatannya menurun. Hal yang pasti dari orang yang kesepian adalah, ia akan
lebih sering menyendiri. Bukan maksud bersikap anti-sosial tapi karena ia tidak
terbiasa menjalin hubungan dengan orang lain. Kesepian
dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Betapapun sakitnya
kesepian itu, namun dapat menjadi sebuah pencarian batin yang efektif, saatnya
untuk mencari makna hidup dan yang paling penting adalah mendekatkan diri
kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala. Dengan sholat dan doa, menyerahkan diri
secara total kepada Allah maka beban hati anda tersalurkan dan Allah Subhanahu
Wa Ta'ala tidak akan membiarkan anda berjalan dalam kesendirian dan kesepian. 'Cukuplah
Allah menjadi penolong bagi kami dan Dialah sebaik-baiknya pelindung.' (QS. Ali Imran :173).
Ada beberapa cara untuk
mengatasi kesepian, diantaranya :
1.
Menyibukkan diri.
Salah satu cara termudah untuk mengurangi kesepian adalah
dengan menyibukkan diri. Merawat orang lain, entah itu dengan mengasuh anak
atau keponakan, memelihara binatang, atau mengajar, akan membuat Anda sibuk
sehingga bisa meringankan rasa sepi. Anda juga bisa menawarkan diri sebagai
relawan di lingkungan tempat ibadah, sekolah khusus, rumah singgah, yayasan,
dan lain sebagainya. Jika Anda gemar menulis, kenapa tak mencoba membuat blog?
2.
Terlibat dengan komunitas.
Buat suatu tujuan, karena memiliki tujuan dan perasaan bahwa
Anda terlibat dalam suatu komunitas tertentu akan membuat Anda tak sendiri.
Cari tahu aktivitas yang akan melibatkan Anda ke dalam komunitas. Bacalah
suratkabar dan majalah sesering mungkin, untuk mencari konser musik, pameran
budaya, dan seminar-seminar yang menarik untuk dihadiri. Ada banyak cara untuk
terlibat dengan komunitas tertentu, yang memungkinkan Anda mendapat teman-teman
baru.
3.
Bekerja lebih keras sehingga mudah tertidur.
Salah satu indikator paling umum dari rasa kesepian adalah
gangguan dalam tidur. Anda butuh waktu lebih lama untuk tidur, berulang kali
terbangun, dan merasa mengantuk sepanjang hari. Kurang tidur, dengan sebab
apapun, bisa menurunkan mood, membuat Anda lebih mudah jatuh sakit, dan
menghabiskan energi. Jadi, masalah ini perlu diatasi dengan segera.
4.
Kenali apa yang hilang dalam hidup Anda.
Menurut pengalaman White, membuat banyak rencana dengan
teman-temannya ternyata tidak mengurangi rasa kesepiannya. “Yang saya inginkan
adalah kehadiran yang tenang dari orang lain,” katanya. Ia mendambakan memiliki
seseorang yang menemaninya beraktivitas di rumah. Semakin Anda memahami apa
yang tidak Anda miliki, semakin besar jalan keluar yang bisa Anda temukan.
5.
Buat komitmen untuk berinteraksi dengan orang lain.
Emosi yang negatif seperti kesepian, iri hati, dan rasa
bersalah, memainkan peran penting dalam mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Emosi-emosi tersebut merupakan tanda yang penting bahwa sesuatu harus segera
diubah. Sakitnya rasa sepi seharusnya mendesak Anda untuk segera berhubungan
dengan orang lain. Sayangnya, kesepian itu sendiri bisa membuat kita merasa
negatif, kritis, dan menghakimi. Jika Anda menyadari bahwa rasa kesepian itu
memengaruhi Anda dengan cara seperti itu, ambillah langkah-langkah untuk
memperbaikinya.
sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab10-manusia_dan_kegelisahan.pdf