Selasa, 01 Mei 2012

Ibarat Kehidupan



Sebelumnya saya pernah membaca sebuah tulisan tentang pengibaratan kehidupan ini. Akan menjadi hal yang menarik bila saya membagi sepenggal kisah dari tulisan tersebut. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Suatu ketika ada seseorang yg membawa toples besar, bola-bola golf, batu-batu koral, pasir, dan seduhan dua cangkir kopi. Pertama-tama bola-bola golf tersebut dimasukkan ke dalam toples, sehingga toples pun penuh dengan bola-bola golf. Lalu ia menuangkan batu-batu koral ke dalam toples berisi bola-bola golf tersebut. Ruang-ruang kosong dalam toples pun terisi oleh batu-batu koral. Kemudian orang tersebut memasukkan pasir ke dalam toples. Ruang-ruang kosong yg masih ada pun terisi penuh oleh pasir tersebut. Dan yang terakhir, ia menuangkan seduhan dua cangkir kopi ke dalam toples. Hasilnya, toples tersebut benar-benar padat, terisi penuh tanpa ada ruang yang tersisa.
Toples besar mewakili kehidupan kita. Bola-bola golf diibaratkan hal-hal besar yang dikaruniai oleh Tuhan untuk kita, seperti keluarga, anak-anak, teman, maupun sahabat. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidup kita akan tetap penuh. Selanjutnya, batu-batu koral diibaratkan  hal-hal lain seperti pekerjaan kita, rumah, ataupun mobil. Sedangkan pasir diibaratkan hal-hal lainnya lagi yang berupa hal-hal sepele.
Jika kita pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka toples akan penuh dan tidak ada lagi ruang untuk bola-bola golf ataupun batu-batu koral. Hal yang sama juga akan terjadi pada kehidupan kita. Jika kita banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sepele, maka kita tidak akan mempunyai waktu untuk hal-hal penting bagi kita. Jadi, berikan perhatian pada bola-bola golf terlebih dahulu, yaitu hal-hal yangbenar-benar penting bagi kita. Baru yang terakhir kita urus pasirnya. Yang terpenting adalah utamakan prioritas kita.
Sejauh ini bila pembaca merasa ada satu hal lagi yang masih kurang, maka akan timbul sebuah pertanyaan, lalu seduhan dua cangkir kopi itu diibaratkan sebagai apa? Sebenarnya itu untuk menunjukkan kepada kita bahwa sekalipun hidup kita tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat.
Kisah di atas sebenarnya pengibaratan yang begitu sederhana namun sangat mengena dengan kehidupan kita. Ada kalanya kita harus meluangkan waktu untuk merenungi kehidupan ini. Let’s make our life to be more meaningful!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar